Yang Lain Cuma Bisa Nyinyir, Dokter Cantik Ini Justru Udah Lama Berjuang di Pedalaman Papua
MajalahBerita24.com, Jakarta -- Masih ingat dengan aksi mahasiswa yang dikenal sebagai “pahlawan gizi buruk Asmat bersenjata Kartu Kuning?” Ah sudahlah, kita nggak perlu bahas dia, toh “sang pahlawan bersenjata kartu kuning ini” katanya belum pernah menginjakkan kakinya di Asmat sana. Piye to? Daripada nyinyirin tukang nyinyir, mendingan sekarang kita fokuskan kepada seorang dokter muda nan cantik jelita, yang sudah lebih dulu jadi pejuang kesehatan di pedalaman Papua. Siapakah dia?


Memang bukan di Asmat Gaes, tapi dokter muda yang baru menginjak usia 28 tahun ini bertugas di pedalaman Boven Digoel, Papua. Wilayah ini dikenal sangat keras dengan akses jalan yang sangat buruk. Jangan bayangin deh bisa enak-enak naik mobil di sini.
Jadi nggak kalah sangar dari Asmat, atau bahkan bisa jadi lebih sangar. Kamu udah pernah main ke sini, atau justru namanya aja baru tahu sekarang?

Mengikuti program Nusantara Sehat yang digagas Kementerian Kesehatan, Amalia kerap membagikan kisahnya di Facebook, dari mulai harus menembus jarak belasan kilometer untuk menolong warga, hingga harus membopong blankar sederhana karena ambulance nggak mungkin masuk sini.
Yang penasaran pengen tahu salah satu kisahnya, baca aja postingannya yang ini. Ngeri plus bikin haru Gaes!
Nih kalau yang ini mah bener-bener pejuang kesehatan pedalaman papua, meskipun tanpa senjata kartu kining. Salur buat kalian!

Jauh dari pemberitaan, tidak membuat dokter muda lulusan Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) itu patah arang.
Justru sebaliknya, bersama 6 rekannya, yang terdiri dari perawat, ahli kesehatan lingkungan, bidan, ahli gizi, analisis kesehatan dan apoteker, mereka makin bersemangat untuk bahu membahu menjaga kesehatan warga pedalaman Papua yang masih cukup tertinggal.

Bersama dengan rekan-rekannya, mereka sudah bertugas sejak Mei 2017 di Puskesmas Ninati, Kabupaten Boven Digoel, Papua. Dalam program ini, para pejuang kesehatan pedalaman Papua ini akan terus bertugas selama 2 tahun, atau baru akan pulang 2019 mendatang.
Hebat banget kan? Beda banget kan sama yang cowok itu tuh. Kuliah di Universitas terkenal, tapi baru bisa nyinyir. Helloo...! Ini zaman aksi nyata kawan!
Tidak ada komentar